Sahabat Kang Adin Rahimakumullah...
Dulu orang tua pernah bilang,
"Kalau ibu dan ayah sudah tiada nanti, selepas kebumikan, jangan buru-buru balik lagi..
Tunggulah 10 - 15 menit karena di waktu itu, malaikat akan datang.. Jika masih ada anaknya di atas kubur, malaikat akan bertanya kepada arwah dengan nada yang rendah".
.
Nabi berkata,
apabila kita dimasukkan ke dalam kubur,
badan kita bersandar dengan batu, tanah dan kain kapan..
Akhirnya dihadapkan ke arah kiblat..
Dibuka muka kita,
pipi kita akan kena tanah..
Duduk dalam kubur menghadap kiblat.
.
Suami, isteri, anak-anak menangis..
Selepas itu,
diambil papan lalu ditutup..
Tanah pun diturunkan secara perlahan-lahan..
Bila sudah sampai separuh kubur,
tukang kubur pun naik melompat ke atas..
Bila melompat naik ke atas,
tutup..!
Dipijak-pijaknya kubur..
.
Nabi berkata,
bila berpaling saja muka orang yang mengantar kita ke belakang kubur,
kita mendengar bunyi derapan tapak kaki mereka pulang..
Derapan kaki-kaki mereka kita boleh dengar.. Maka pada saat itulah,
roh kita akan duduk..
Duduknya roh dan kaki melunjur..
Badan tegak.
.
Maka pada masa itulah,
kita akan memanggil orang-orang yang mengantar kita ke kubur..
Kalau isteri yang antar,
kita akan memanggil isteri kita.
.
"Dik, jangan tinggalkan Abang.. Dik katanya mau sehidup semati".
.
Isteri tak mendengar..
Isteri membawa cerek dengan daun pandan balik sambil lap air mata..
Sayang seperti apa pun isterinya,
dia akan balik..
Suami memanggil, "Dik, jangan balik, Dik.. Tunggu Abang, Pah"
Dia tak kan nengok..
Dia tetap balik.
.
Selepas itu,
kita akan melihat anak-anak kita balik..
Kita panggil anak-anak,
tapi tak dengar..
Selepas mereka semua pergi,
datanglah dua malaikat..
Yang hitam kedua-duanya..
Yang biru kedua-duanya..
Dan kita dengar langkah kaki malaikat lebih kuat daripada langkah kaki-kaki orang yang balik tadi..
Siap dengar bunyi rantai yang dibawa lagi..
Lagi menakutkan.
.
Yang tak pernah senyum dan ketawa,
malaikat masuk terus menghadap dan memanggil kita,
"Hai manusia" ..
Malaikat tak berkata,
"Hai ustaz, hai ustazah".
Malaikat tak menyebut.
Malaikat pun tak kenal kita.
Malaikat tak memanggil hajjah atau haji,
tapi memanggil,
"Hai manusia".
.
"Hai manusia, apa pendapat kamu tentang Muhammad bin Abdullah..?"
Itulah pertanyaan dia..
Maka kita akan menjawab,
"Dia itu adalah hamba Allah,
dia adalah pesuruh Allah..
Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu pesuruh Allah "
Kalau itulah jawaban kita,
selamatlah kita..
Dia tak bertanya lagi,
"Ma Robbuka..? Ma Nabiyyuka..?".
.
Kalau lulus pertanyaan ini,
maka lepaslah pertanyaan-pertanyaan yang lain..
Maka, malaikat tadi mendengar apa yang kita jawab..
Malaikat berkata,
"Kami sudah tahu kamu akan jawab seperti itu.. Kami tanyakan untuk memastikan bahwa kamu orang yang baik"
Maka, kata malaikat kepada kita,
"Tidurlah kamu di dalam kubur ini seperti tidurnya pengantin".
.
Maka ahli kubur tadi berkata,
"Pulangkan aku balik ke dunia.. Aku mau balik pada keluargaku.. Aku mau beritahu keadaan aku di kubur.. Tolong antarkan aku balik..!",
rayu si mati pada malaikat.
.
Rupanya, orang mati ini mau balik ke dunia bukan mau makan nasi,
bukan mau nonton TV..
Bukan..!
Dia balik sebab mau memberitahu pada anak-anak supaya sholat.
.
"Wahai anak-anakku dan isteriku, sholatlah." "Wahai suamiku, sholatlah".
.
Tapi malaikat kata,
"Tak boleh balik.. Kamu sekarang berada di alam barzakh.. Kamu tak boleh campur dengan alam dunia".
.
Nabi SAW kata,
kalau kamu orang yang baik,
kata Nabi SAW,
akan diluaskan kuburnya seluas 70 hasta,
dilebarkan 70 hasta dan dicerahkan kubur kamu..
Tetapi,
walaupun mayat tak boleh memberitahu kita,
Nabi sudah mengabarkan pada kita..
Itulah untungnya kita menjadi umat Nabi Muhammad SAW.
.
Sesungguhnya bekal yang paling baik adalah taqwa..
Jagalah sholat kita.
.
ALLAHU AKBAR.
Rasulullah S.A.W bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)
.
SIFAT-SIFAT KEMATIAN
Dalam menjalani kehidupan ini manusia selalu berfikir apa yang akan dilakukan hari esok, entah bekerja, berbelanja, bermain, berekreasi, dan lain-lain, tetapi pernahkah terbesit dalam pikiran kita bahwa besok kita akan mati?
Kematian adalah suatu hal yang pasti akan terjadi tetapi sering kita lupakan. Kematian menjadi hal yang sangat menakutkan bagi sebagian orang. Tetapi Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar kita senantiasa mengingat kematian. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ
Artinya: “Perbanyaklah mengingat penghancur kelezatan, yaitu: KEMATIAN’ (Hadits Shahih riwayat At-Tirmidzi dan yang lainnya).
Dengan banyak mengingat kamatian manusia bisa lebih bersemangat dalam beribadah, dan melaksanakan amal-amal shalih. Dengan demikian agar lebih waspada menghadapi kematian mari kita bahas tentang sifat-sifat kematian.
Pasti
Kematian adalah akhir dari kehidupan dunia seorang makhluk hidup. Dan setiap yang bernyawa maka akan merasakan mati. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 35
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ
Artinya, “ Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.” (QS. Al-Anbiya: 35)
Tiba-tiba
Tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan dan dimana dia akan mati. Kematian datang secara tiba-tiba dan tidak ada yang dapat menduganya. Kematian itu pasti tetapi tidak banyak diantara kita yang benar-benar siap dalam meghadapinya.
Memaksa
Kematian itu bersifat memaksa sehingga apabila telah datang kepada seseorang maka tidak akan ada yang mampu menolaknya. Dalam Al-Qur’an disebutkan
قُلْ لَوْ كُنْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَى مَضَاجِعِهِمْ وَلِيَبْتَلِيَ اللَّهُ مَا فِي صُدُورِكُمْ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِي قُلُوبِكُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Artinya, “Katakanlah, sekiranya kalian dalam rumah kalian, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada pada hati kalian dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hati kalian. Allah Maha Mengetahui isi hati.” (QS. Ali Imran:154)
Mengejar
Kematian akan mengejar siapapun meskipun berlindung di balik benteng yang kokoh atau teknologi kedokteran yang canggih. Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاَقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: “Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kalian lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kalian, kemudian kalian kan kembali kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.” (QS. Al-Jumu’ah: 8)
Ghaib
Kematian adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari. Waktu terjadinya adalah perkara yang ghaib, namun kejadiaannya adalah kenyataan yang bisa dilihat. Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنزلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الأرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui secara pasti apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34)
Tidak Dapat Ditunda atau Dipercepat
Kematian telah ditentukan waktunya. Ia tidak dapat ditunda atau dipercepat. Allah Ta’ala berfirman
وَلَن يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَآءَ أَجَلُهَا وَاللهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya, “Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. (QS. Al-Munafiqun:11)
Dalam ayat yang lain,
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاء أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ
Artinya, “Apabila sampai ajal maut mereka itu, mereka tidak dapat menunda atau mempercepat(nya) walau sesaat pun.” (QS. Al-A’raf: 34)
Kematian Bukanlah Kebinasaan
Jasad manusia bisa saja hancur setelah nyawa dicabut darinya. Tetapi jiwa dan ruh akan tetap ada dan kembali kepada pencipta-Nya. Kematian sama saja dengan kembali kepada Allah. Ia bukanlah kebinasaan , melainkan hanya perpindahan dari satu fase kehidupan di dunia ke fase kehidupan sesudah mati.
Pelajaran Penting!
Datangnya kematian adalah sesuatu yang pasti akan terjadi. Tidak perlu ditakutkan, karena pasti akan datang. Hal yang penting bagi manusia adalah menyiapkan bekal untuk perjalanan panjang sesudah mati. Mari kita bersegera beramal shalih saat kesempatan masih terbuka lebar. Kita perbanyak bekal untuk kehidupan yang kekal.
“Ya Allah, Ya Muqollibal qulub, tsabbit quluubana ‘ala diinika”
(Ya Allah Yang Maha Membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami dalam agama-Mu)
Sekian , walhamdulillahi Robbil’alamiin.
loading...
0 Comments